Rabu, 31 Juli 2013

Muhammad Taha Al-Junayd (Beutiful Voice From Heaven)

Posted by Unknown at 23.10 2 comments
Assalamu'alaykum.. brotha and sista, kali ini postingan mengenai salah satu idolaku, seorang hafidz Qur'an.. sekarang lagi seneng senengnya mengoleksi murottal murottal beliau.. 
Silahkan baca biodata nya yukk:
*Nama Lengkap : Muhammad Salih Ibrahim Taha Al-Junayd.
*Tahun lahir: 1994
*Asal : Manama, Bahrain (jiran Arab Saudi).
*Saat ini masih seorang pelajar dan pengajaran membaca Al-Quran di Kingdom University Bahrain.Turut diupah oleh Pusat upah Abdul Rahman-Bandar Hamad.
*Juga diiktiraf sebagai pembaca Al-Quran(Qari) walaupun tidak sepopular Sheikh Mishary Rashid Al-afasy.
*Telah mengalunkan banyak surah dan boleh didapati dalam bentuk MP3 dan sebagainya.Sekarang ini telah memiliki 4 album dan 28 audio.
kalo mau dengar lantunan suaranya, nih ada link beberapa murottal surah_surah Al-Qur'an beliau
http://audio-ahlussunnah.blogspot.com/2012/09/mp3-quran-koleksi-murottal-muhammad.html
*Terkenal dgn gelaran Beautiful Voice From Heaven oleh orang Arab.
Full photo of Muhammad Thaha Al-Junayd :)

 

~`* Meraih Malam Lailatul Qadar *`~

Posted by Unknown at 22.15 0 comments
Assalamu’alaiku m Warahmatullahi Wabarakatuh.


Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh kemuliaan dan lebih baik dari seribu bulan. 
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ﺮﻬﺷ ﻒﻟﺃ ﻦﻣ ﺮﻴﺧ ﺭﺪﻘﻟﺍ ﺔﻠﻴﻟ “Lailatul qadr lebih baikdaripada 1000 bulan.” 
(QS. Al- Qadr (97) ayat 3)

Lalu bagaimana kita menjemput Malam Lailatul Qadar?, inilah beberapa cara yang bisa kita lakukan...

1. Meningkatkan ibadah, dengan shalat malam, berdzikir, shalat dluha, termasuk juga memperbanyak mengaji dan mentadabburi Al Qur’an.
 
“Barangsiapa yang shalat pada Malam Lailatul Qadar karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Dan barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya”. (HR. Al-Bukhari no. 1768 dan Muslim no. 1268)

2. Memperbanyak doa
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh ampunan. Dari Aisyah radhiallahu anha, dia berkata:
"Wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui Malam Lailatul
Qadar, maka apakah yang aku ucapkan padanya?” Beliau menjawab: “Berdoalah dengan: ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIMUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNII
(Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Ampunan dan Maha Pemurah, Engkau senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku).” (HR. At- Tirmizi no. 3435 dan dia berkata, “Ini adalah hadits hasan shahih.”)

3. Memperbanyak infaq dan sedekah
Sungguh begitu besar
keutamaan infaq dan sedekah, dan akan lebih berlipat ganda pahala bagi yang melaksanakannya pada 10 Ramadhan terakhir (untuk menjemput Malam Lailatul Qadar).
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Aisyah
radhiallahu anha berkata,
“Rasulullah ber’itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan, dan beliau bersabda, ‘Carilah malam Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.

Semoga kita semua dapat menjemput malam istimewa ini, dengan kejernihan hati dan kualitas ibadah yang kiat meningkat. Aamiin Ya Robbal Alamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jumat, 26 Juli 2013

..Hari Jumat adalah hari yang mulia..

Posted by Unknown at 16.13 0 comments

Adab Pada Hari Jumat Sesuai Sunnah Nabi

Hari Jumat adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah dan sahabatnya, bagaimana seharusnya msenyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala. Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.

1. Memperbanyak Sholawat Nabi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

2. Mandi Jumat

Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim). Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Menggunakan Minyak Wangi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Bersegera Untuk Berangkat ke Masjid

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)

5. Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib

Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

6. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah

“Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada saat sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” (Hasan. HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

7. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat

Rasulullah bersabda yang artinya, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

8. Membaca Surat Al Kahfi

Nabi bersabda yang artinya, “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Imam Hakim dalam Mustadrok, dan beliau menshahihkannya)

Demikianlah sekelumit etika yang seharusnya diperhatikan bagi setiap muslim yang hendak menghidupkan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika di hari Jumat. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa di atas sunnah Nabi-Nya dan selalu istiqomah di atas jalan-Nya.

Sumber : http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-pada-hari-jumat-sesuai-sunnah-nabi.html

Pentingnya Malam Nuzul Al-Qu’ran 17 Ramadhan 1434 H

Posted by Unknown at 15.07 0 comments
Peringatan Malam Nuzulul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H merupakan momentum penting khususnya umat Islam sedunia dalam memaknai pentingnya wahyu Al Quran yang turun pertama kalinya di bulan suci Ramadhan. Begitu yang tertulis dalam firman Allah SWT : surat Al-Qadr (1-5). Malam yang diyakini sebagai turunnya Al Quran melalui seorang Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW di gua Hira. Tempat yang dimanfaatkan oleh Nabi Muhammad mengkhusyukkan diri berdoa selama ini. Peristiwa bersejarah turunnya kitab Suci Al Quran telah dianggap dan dipercayai kebenarannya sebagai tuntunan hidup umat manusia. Kala itu Nabi Muhammad SAW berusia kurang lebih 40 tahun lebih setengah tahun dan 8 hari. Bisa dikatakan juga sekitar 13 tahun sebelum beliau memutuskan hijrah dari perjalanan kota Makkah sampai Madinah. Semua itu berlangsung persis 17 Ramadhan bersamaan tanggal 6-8-610 M.

Malam Nuzulul Al Quran 2013 17 Ramadhan 1434 H juga tidak terlepas dari pendapat kontroversial masa lalu.Seperti yang pernah dikisahkan ada diantara para sahabat Nabi yang berpendapat seputar turunnya Al Quran tersebut jatuh tanggal 23, 24 dan seterusnya.Namun balik lagi ditegaskan, bahwa memang tidak ada pernyataan resmi yang datang dari junjungan nabi Muhammad SAW mengenai kapan persis waktunya diturunkannya Al Quran tersebut. Sehingga semua perkataan dan pendapat yang sempat ditulis oleh ulama adalah murni hasil ijtihad dan hanya pendapat para sahabat Nabi Muhammad saja. Perkataan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menyatakan ada sekitar 40 pendapat ulama mengenai Nuzul Qur’an turun.

Ada juga riwayat yang menceritakan bahwa Nabi Muhhammad SAW berkeinginan menyampaikan berita tentang kapan persisnya malam Nuzul Qur’an terjadi. Di tengah perjalanan beliau mendapati dua orang pengikutnya yang sedang bersitegang hebat, maka Nabi memutuskan tidak jadi menyampaikan hal gembira tersebut setelah melihat kejadian tersebut. Demikian halnya memberikan hikmah tersendiri, dengan tidak tersampaikan kabar berita itu oleh Nabi Muhammad, yakni mendorong para umatnya secara tidak langsung untuk senantiasa berikhtiar sungguh-sungguh mencari kapan tepatnya malam Nuzul Qur’an. Agar umat Islam terus bersemangat untuk mencari pahala dan anugerah mulianya malam tersebut. Sebaliknya timbul kekuatiran jika manusia telah mengetahui kepastian malam Nuzul Qur’an sejak dulu, kemungkinan malah menjadikan umat hanya tergantung pada hari itu saja untuk berdoa khusyuk kepada Allah, sementara pada kesempatan lainnya bisa meninggalkan kewajiban ibadahnya. Sikap ini begitu bertolak belakang dengan spirit rahmat bulan ramadhan Sebagai bulan yang melatih kekuatan,ketaatan serta keihlasan hati kita untuk beribadah selama satu bulan penuh.

Sekiranya ayat Al Quran manakah yang diturunkan pada malam hari kejadian itu adalah (QS. Al-Alaq: 1-5) : yaitu “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah Menciptakan, Tuhan menciptakan manusia dari bentuk gumpalan darah. Ketahuilah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran sebuah kalam*, Dia mengajari kepada manusia apa yang seharusnya dilakukan ”. Secara tidak langsung berarti Allah akan mengajarkan umat manusia lewat media tulis dan baca. Sehingga Al Quran menjadi kitab hidayah pedoman ataupun petunjuk bagi seluruh alam raya. Jadi sekiranya terdapat penggambaran tentang hal-hal yang bertalian dengan sejarah, geografi, kedokteran, fisika dan lain sebagainya hanyalah berfungsi sebagai bukti dan penjelasan untuk mencapai kepada satu tujuan kemulian hidayah yang Allah maksud. Maka dari itu, terdapat beberapa syarat agar kita dapat menemukan hidayat yang dimaksud oleh Allah SWT dalam kandungan yang terdapat dalam nilai Al Quran itu sendiri.

Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW resmi menjadi junjungan Rasul tercinta bagi umat manusia di muka bumi ini. Sehingga sepatutnya Malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin seluruh umat muslim dalam mengumandangkan kalam Illahi dengan memperbanyak baca ayat-ayat suci Al Quran. Begitu pentingnya arti malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H dalam mempengaruhi ketaqwaan bersikap umat Islam menggapai makna Nuzul Qur’an. Semoga dengan lebih merujuk Al Qur’an sebagai panutan utama mendorong kualitas hidup menjadi lebih baik di masa mendatang.

Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW resmi menjadi junjungan Rasul tercinta bagi umat manusia di muka bumi ini. Sehingga sepatutnya Malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin seluruh umat muslim dalam mengumandangkan kalam Illahi dengan memperbanyak baca ayat-ayat suci Al Quran. Begitu pentingnya arti malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H dalam mempengaruhi ketaqwaan bersikap umat Islam menggapai makna Nuzul Qur’an. Semoga dengan lebih merujuk Al Qur’an sebagai panutan utama mendorong kualitas hidup menjadi lebih baik di masa mendatang.
Post Icon

Muhammad Taha Al-Junayd (Beutiful Voice From Heaven)

Assalamu'alaykum.. brotha and sista, kali ini postingan mengenai salah satu idolaku, seorang hafidz Qur'an.. sekarang lagi seneng senengnya mengoleksi murottal murottal beliau.. 
Silahkan baca biodata nya yukk:
*Nama Lengkap : Muhammad Salih Ibrahim Taha Al-Junayd.
*Tahun lahir: 1994
*Asal : Manama, Bahrain (jiran Arab Saudi).
*Saat ini masih seorang pelajar dan pengajaran membaca Al-Quran di Kingdom University Bahrain.Turut diupah oleh Pusat upah Abdul Rahman-Bandar Hamad.
*Juga diiktiraf sebagai pembaca Al-Quran(Qari) walaupun tidak sepopular Sheikh Mishary Rashid Al-afasy.
*Telah mengalunkan banyak surah dan boleh didapati dalam bentuk MP3 dan sebagainya.Sekarang ini telah memiliki 4 album dan 28 audio.
kalo mau dengar lantunan suaranya, nih ada link beberapa murottal surah_surah Al-Qur'an beliau
http://audio-ahlussunnah.blogspot.com/2012/09/mp3-quran-koleksi-murottal-muhammad.html
*Terkenal dgn gelaran Beautiful Voice From Heaven oleh orang Arab.
Full photo of Muhammad Thaha Al-Junayd :)

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

~`* Meraih Malam Lailatul Qadar *`~

Assalamu’alaiku m Warahmatullahi Wabarakatuh.


Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh kemuliaan dan lebih baik dari seribu bulan. 
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ﺮﻬﺷ ﻒﻟﺃ ﻦﻣ ﺮﻴﺧ ﺭﺪﻘﻟﺍ ﺔﻠﻴﻟ “Lailatul qadr lebih baikdaripada 1000 bulan.” 
(QS. Al- Qadr (97) ayat 3)

Lalu bagaimana kita menjemput Malam Lailatul Qadar?, inilah beberapa cara yang bisa kita lakukan...

1. Meningkatkan ibadah, dengan shalat malam, berdzikir, shalat dluha, termasuk juga memperbanyak mengaji dan mentadabburi Al Qur’an.
 
“Barangsiapa yang shalat pada Malam Lailatul Qadar karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Dan barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya”. (HR. Al-Bukhari no. 1768 dan Muslim no. 1268)

2. Memperbanyak doa
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh ampunan. Dari Aisyah radhiallahu anha, dia berkata:
"Wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui Malam Lailatul
Qadar, maka apakah yang aku ucapkan padanya?” Beliau menjawab: “Berdoalah dengan: ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIMUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNII
(Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Ampunan dan Maha Pemurah, Engkau senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku).” (HR. At- Tirmizi no. 3435 dan dia berkata, “Ini adalah hadits hasan shahih.”)

3. Memperbanyak infaq dan sedekah
Sungguh begitu besar
keutamaan infaq dan sedekah, dan akan lebih berlipat ganda pahala bagi yang melaksanakannya pada 10 Ramadhan terakhir (untuk menjemput Malam Lailatul Qadar).
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Aisyah
radhiallahu anha berkata,
“Rasulullah ber’itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan, dan beliau bersabda, ‘Carilah malam Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.

Semoga kita semua dapat menjemput malam istimewa ini, dengan kejernihan hati dan kualitas ibadah yang kiat meningkat. Aamiin Ya Robbal Alamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

..Hari Jumat adalah hari yang mulia..


Adab Pada Hari Jumat Sesuai Sunnah Nabi

Hari Jumat adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah dan sahabatnya, bagaimana seharusnya msenyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala. Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.

1. Memperbanyak Sholawat Nabi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

2. Mandi Jumat

Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim). Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Menggunakan Minyak Wangi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Bersegera Untuk Berangkat ke Masjid

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)

5. Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib

Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

6. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah

“Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada saat sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” (Hasan. HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

7. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat

Rasulullah bersabda yang artinya, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

8. Membaca Surat Al Kahfi

Nabi bersabda yang artinya, “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Imam Hakim dalam Mustadrok, dan beliau menshahihkannya)

Demikianlah sekelumit etika yang seharusnya diperhatikan bagi setiap muslim yang hendak menghidupkan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika di hari Jumat. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa di atas sunnah Nabi-Nya dan selalu istiqomah di atas jalan-Nya.

Sumber : http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-pada-hari-jumat-sesuai-sunnah-nabi.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Pentingnya Malam Nuzul Al-Qu’ran 17 Ramadhan 1434 H

Peringatan Malam Nuzulul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H merupakan momentum penting khususnya umat Islam sedunia dalam memaknai pentingnya wahyu Al Quran yang turun pertama kalinya di bulan suci Ramadhan. Begitu yang tertulis dalam firman Allah SWT : surat Al-Qadr (1-5). Malam yang diyakini sebagai turunnya Al Quran melalui seorang Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW di gua Hira. Tempat yang dimanfaatkan oleh Nabi Muhammad mengkhusyukkan diri berdoa selama ini. Peristiwa bersejarah turunnya kitab Suci Al Quran telah dianggap dan dipercayai kebenarannya sebagai tuntunan hidup umat manusia. Kala itu Nabi Muhammad SAW berusia kurang lebih 40 tahun lebih setengah tahun dan 8 hari. Bisa dikatakan juga sekitar 13 tahun sebelum beliau memutuskan hijrah dari perjalanan kota Makkah sampai Madinah. Semua itu berlangsung persis 17 Ramadhan bersamaan tanggal 6-8-610 M.

Malam Nuzulul Al Quran 2013 17 Ramadhan 1434 H juga tidak terlepas dari pendapat kontroversial masa lalu.Seperti yang pernah dikisahkan ada diantara para sahabat Nabi yang berpendapat seputar turunnya Al Quran tersebut jatuh tanggal 23, 24 dan seterusnya.Namun balik lagi ditegaskan, bahwa memang tidak ada pernyataan resmi yang datang dari junjungan nabi Muhammad SAW mengenai kapan persis waktunya diturunkannya Al Quran tersebut. Sehingga semua perkataan dan pendapat yang sempat ditulis oleh ulama adalah murni hasil ijtihad dan hanya pendapat para sahabat Nabi Muhammad saja. Perkataan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menyatakan ada sekitar 40 pendapat ulama mengenai Nuzul Qur’an turun.

Ada juga riwayat yang menceritakan bahwa Nabi Muhhammad SAW berkeinginan menyampaikan berita tentang kapan persisnya malam Nuzul Qur’an terjadi. Di tengah perjalanan beliau mendapati dua orang pengikutnya yang sedang bersitegang hebat, maka Nabi memutuskan tidak jadi menyampaikan hal gembira tersebut setelah melihat kejadian tersebut. Demikian halnya memberikan hikmah tersendiri, dengan tidak tersampaikan kabar berita itu oleh Nabi Muhammad, yakni mendorong para umatnya secara tidak langsung untuk senantiasa berikhtiar sungguh-sungguh mencari kapan tepatnya malam Nuzul Qur’an. Agar umat Islam terus bersemangat untuk mencari pahala dan anugerah mulianya malam tersebut. Sebaliknya timbul kekuatiran jika manusia telah mengetahui kepastian malam Nuzul Qur’an sejak dulu, kemungkinan malah menjadikan umat hanya tergantung pada hari itu saja untuk berdoa khusyuk kepada Allah, sementara pada kesempatan lainnya bisa meninggalkan kewajiban ibadahnya. Sikap ini begitu bertolak belakang dengan spirit rahmat bulan ramadhan Sebagai bulan yang melatih kekuatan,ketaatan serta keihlasan hati kita untuk beribadah selama satu bulan penuh.

Sekiranya ayat Al Quran manakah yang diturunkan pada malam hari kejadian itu adalah (QS. Al-Alaq: 1-5) : yaitu “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah Menciptakan, Tuhan menciptakan manusia dari bentuk gumpalan darah. Ketahuilah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran sebuah kalam*, Dia mengajari kepada manusia apa yang seharusnya dilakukan ”. Secara tidak langsung berarti Allah akan mengajarkan umat manusia lewat media tulis dan baca. Sehingga Al Quran menjadi kitab hidayah pedoman ataupun petunjuk bagi seluruh alam raya. Jadi sekiranya terdapat penggambaran tentang hal-hal yang bertalian dengan sejarah, geografi, kedokteran, fisika dan lain sebagainya hanyalah berfungsi sebagai bukti dan penjelasan untuk mencapai kepada satu tujuan kemulian hidayah yang Allah maksud. Maka dari itu, terdapat beberapa syarat agar kita dapat menemukan hidayat yang dimaksud oleh Allah SWT dalam kandungan yang terdapat dalam nilai Al Quran itu sendiri.

Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW resmi menjadi junjungan Rasul tercinta bagi umat manusia di muka bumi ini. Sehingga sepatutnya Malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin seluruh umat muslim dalam mengumandangkan kalam Illahi dengan memperbanyak baca ayat-ayat suci Al Quran. Begitu pentingnya arti malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H dalam mempengaruhi ketaqwaan bersikap umat Islam menggapai makna Nuzul Qur’an. Semoga dengan lebih merujuk Al Qur’an sebagai panutan utama mendorong kualitas hidup menjadi lebih baik di masa mendatang.

Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW resmi menjadi junjungan Rasul tercinta bagi umat manusia di muka bumi ini. Sehingga sepatutnya Malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin seluruh umat muslim dalam mengumandangkan kalam Illahi dengan memperbanyak baca ayat-ayat suci Al Quran. Begitu pentingnya arti malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H dalam mempengaruhi ketaqwaan bersikap umat Islam menggapai makna Nuzul Qur’an. Semoga dengan lebih merujuk Al Qur’an sebagai panutan utama mendorong kualitas hidup menjadi lebih baik di masa mendatang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
 

I and A Million Dreams ツ Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Sponsored by Blogger Template Gallery