Taqaballalahu minna waminkum syiamana wa syiamakum.
Minnal aidzin walfa'idzin mohon maaf lahir dan batin..
Pesta Yang Tak Pernah Ada |
ALLAHU AKBAR …
ALLAHU AKBAR … ALLAHU AKBAR…
Nada dzikir yang sangat indah, menggetarkan langit, memecah bumi, memporak porandakan hati yang hening, dan membuat setiap sungai diujung mata jebol tak mampu lagi menampung setiap rentak rabana yang mengalir bersama darah disetiap napas yang ALLAH titipkan
Begitupun saya, yang tak kuasa membendung sungai kecil diujung mata saya, entah ini untuk merayakan kemenangan, entah saya menangisi bahwa idul fitri kali ini tak ada pesta dijiwa saya, selain menyusun langkah yang lebih pasti, mencapai ridho ILLAHI, mengisi setiap napas yang ALLAH titipkan untuk saya isi dengan kebaikan bukan dengan kesombongan, lumuran dosa yang sempat saya jadikan syurga yang saya cari [seperti zaman jahiliyah saya], kini di detik-detik menjelang perayaan Id yang fitri saya mulai mengerti dimana syurga itu berada, tak lupa saya ucapkan beribu-ribu terimakasih untuk seseorang yang telah membantu saya menemukan jatidiri saya, dan semoga amal ibadahnya di terima Allah Subhanahu Wa Ta'alla.. Aamiin ya Rabbal'alamiin.
Terbayang oleh saya mereka yang merayakan lebaran, di ICU Rumah sakit, di dalam rumah kardus yang dingin, di panti jompo tanpa anak dan suami…
Terbayang oleh saya saudara saya yang terusir dari keluarga karena kesalahan besarnya dan kini harus berada di keheningan untuk merayakan pesta yang takpernah ada...
Terbayang oleh saya airmata airmata penampung segala sabar dan ikhlas sebagai muara dari setiap cobaan…
Iya, saya disini yang akan merayakan kemenangan dengan jiwa yang melayang layang ditempat para sahabat, saudara saya yang kini harus berjuang sekedar untuk menyambung napas, disana ada takbir tapi tak ada pesta
Bismillaah... Ya ALLAH ya nurul Qolbu… Wahai yang maha melihat dan maha menerangi setiap jiwa, beri kami kekuatan, kami tetap bertakbir dengan tidak mengeluh sedikitpun karena kami percaya bahwa takdirmu meliputi takdir baik dan buruk, kami yang tiada, menjadi ada, dan akan tiada, Bukankah setiap nafas akan terhenti, nafas yang ENGKAU titipkan bertakbir, ada atau tanpa pesta kami tetap bertakbir,
ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR WALILLAHILHAM
Taqaballalahu minna waminkum syiamana wa syiamakum.
Minnal aidzin walfa'idzin mohon maaf lahir dan batin..
Nada dzikir yang sangat indah, menggetarkan langit, memecah bumi, memporak porandakan hati yang hening, dan membuat setiap sungai diujung mata jebol tak mampu lagi menampung setiap rentak rabana yang mengalir bersama darah disetiap napas yang ALLAH titipkan
Begitupun saya, yang tak kuasa membendung sungai kecil diujung mata saya, entah ini untuk merayakan kemenangan, entah saya menangisi bahwa idul fitri kali ini tak ada pesta dijiwa saya, selain menyusun langkah yang lebih pasti, mencapai ridho ILLAHI, mengisi setiap napas yang ALLAH titipkan untuk saya isi dengan kebaikan bukan dengan kesombongan, lumuran dosa yang sempat saya jadikan syurga yang saya cari [seperti zaman jahiliyah saya], kini di detik-detik menjelang perayaan Id yang fitri saya mulai mengerti dimana syurga itu berada, tak lupa saya ucapkan beribu-ribu terimakasih untuk seseorang yang telah membantu saya menemukan jatidiri saya, dan semoga amal ibadahnya di terima Allah Subhanahu Wa Ta'alla.. Aamiin ya Rabbal'alamiin.
Terbayang oleh saya mereka yang merayakan lebaran, di ICU Rumah sakit, di dalam rumah kardus yang dingin, di panti jompo tanpa anak dan suami…
Terbayang oleh saya saudara saya yang terusir dari keluarga karena kesalahan besarnya dan kini harus berada di keheningan untuk merayakan pesta yang takpernah ada...
Terbayang oleh saya airmata airmata penampung segala sabar dan ikhlas sebagai muara dari setiap cobaan…
Iya, saya disini yang akan merayakan kemenangan dengan jiwa yang melayang layang ditempat para sahabat, saudara saya yang kini harus berjuang sekedar untuk menyambung napas, disana ada takbir tapi tak ada pesta
Bismillaah... Ya ALLAH ya nurul Qolbu… Wahai yang maha melihat dan maha menerangi setiap jiwa, beri kami kekuatan, kami tetap bertakbir dengan tidak mengeluh sedikitpun karena kami percaya bahwa takdirmu meliputi takdir baik dan buruk, kami yang tiada, menjadi ada, dan akan tiada, Bukankah setiap nafas akan terhenti, nafas yang ENGKAU titipkan bertakbir, ada atau tanpa pesta kami tetap bertakbir,
ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR WALILLAHILHAM
Taqaballalahu minna waminkum syiamana wa syiamakum.
Minnal aidzin walfa'idzin mohon maaf lahir dan batin..