Peringatan Malam Nuzulul Al Quran 17 Ramadhan 1434
H merupakan momentum penting
khususnya umat Islam sedunia dalam memaknai pentingnya wahyu Al Quran yang
turun pertama kalinya di bulan suci Ramadhan. Begitu yang tertulis dalam firman
Allah SWT : surat Al-Qadr (1-5). Malam yang diyakini sebagai turunnya Al Quran
melalui seorang Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW di gua Hira. Tempat
yang dimanfaatkan oleh Nabi Muhammad mengkhusyukkan diri berdoa selama ini. Peristiwa
bersejarah turunnya kitab Suci Al Quran telah dianggap dan dipercayai
kebenarannya sebagai tuntunan hidup umat manusia. Kala itu Nabi Muhammad SAW
berusia kurang lebih 40 tahun lebih setengah tahun dan 8 hari. Bisa dikatakan
juga sekitar 13 tahun sebelum beliau memutuskan hijrah dari perjalanan kota
Makkah sampai Madinah. Semua itu berlangsung persis 17 Ramadhan bersamaan
tanggal 6-8-610 M.
Malam Nuzulul Al Quran 2013 17 Ramadhan 1434 H juga tidak terlepas dari pendapat kontroversial masa lalu.Seperti yang pernah dikisahkan ada diantara para sahabat Nabi yang berpendapat seputar turunnya Al Quran tersebut jatuh tanggal 23, 24 dan seterusnya.Namun balik lagi ditegaskan, bahwa memang tidak ada pernyataan resmi yang datang dari junjungan nabi Muhammad SAW mengenai kapan persis waktunya diturunkannya Al Quran tersebut. Sehingga semua perkataan dan pendapat yang sempat ditulis oleh ulama adalah murni hasil ijtihad dan hanya pendapat para sahabat Nabi Muhammad saja. Perkataan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menyatakan ada sekitar 40 pendapat ulama mengenai Nuzul Qur’an turun.
Ada juga riwayat yang menceritakan bahwa Nabi Muhhammad SAW berkeinginan menyampaikan berita tentang kapan persisnya malam Nuzul Qur’an terjadi. Di tengah perjalanan beliau mendapati dua orang pengikutnya yang sedang bersitegang hebat, maka Nabi memutuskan tidak jadi menyampaikan hal gembira tersebut setelah melihat kejadian tersebut. Demikian halnya memberikan hikmah tersendiri, dengan tidak tersampaikan kabar berita itu oleh Nabi Muhammad, yakni mendorong para umatnya secara tidak langsung untuk senantiasa berikhtiar sungguh-sungguh mencari kapan tepatnya malam Nuzul Qur’an. Agar umat Islam terus bersemangat untuk mencari pahala dan anugerah mulianya malam tersebut. Sebaliknya timbul kekuatiran jika manusia telah mengetahui kepastian malam Nuzul Qur’an sejak dulu, kemungkinan malah menjadikan umat hanya tergantung pada hari itu saja untuk berdoa khusyuk kepada Allah, sementara pada kesempatan lainnya bisa meninggalkan kewajiban ibadahnya. Sikap ini begitu bertolak belakang dengan spirit rahmat bulan ramadhan Sebagai bulan yang melatih kekuatan,ketaatan serta keihlasan hati kita untuk beribadah selama satu bulan penuh.
Sekiranya ayat Al Quran manakah yang diturunkan pada malam hari kejadian itu adalah (QS. Al-Alaq: 1-5) : yaitu “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah Menciptakan, Tuhan menciptakan manusia dari bentuk gumpalan darah. Ketahuilah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran sebuah kalam*, Dia mengajari kepada manusia apa yang seharusnya dilakukan ”. Secara tidak langsung berarti Allah akan mengajarkan umat manusia lewat media tulis dan baca. Sehingga Al Quran menjadi kitab hidayah pedoman ataupun petunjuk bagi seluruh alam raya. Jadi sekiranya terdapat penggambaran tentang hal-hal yang bertalian dengan sejarah, geografi, kedokteran, fisika dan lain sebagainya hanyalah berfungsi sebagai bukti dan penjelasan untuk mencapai kepada satu tujuan kemulian hidayah yang Allah maksud. Maka dari itu, terdapat beberapa syarat agar kita dapat menemukan hidayat yang dimaksud oleh Allah SWT dalam kandungan yang terdapat dalam nilai Al Quran itu sendiri.
Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW resmi menjadi junjungan Rasul tercinta bagi umat manusia di muka bumi ini. Sehingga sepatutnya Malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin seluruh umat muslim dalam mengumandangkan kalam Illahi dengan memperbanyak baca ayat-ayat suci Al Quran. Begitu pentingnya arti malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H dalam mempengaruhi ketaqwaan bersikap umat Islam menggapai makna Nuzul Qur’an. Semoga dengan lebih merujuk Al Qur’an sebagai panutan utama mendorong kualitas hidup menjadi lebih baik di masa mendatang.
Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW resmi menjadi junjungan Rasul tercinta bagi umat manusia di muka bumi ini. Sehingga sepatutnya Malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin seluruh umat muslim dalam mengumandangkan kalam Illahi dengan memperbanyak baca ayat-ayat suci Al Quran. Begitu pentingnya arti malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H dalam mempengaruhi ketaqwaan bersikap umat Islam menggapai makna Nuzul Qur’an. Semoga dengan lebih merujuk Al Qur’an sebagai panutan utama mendorong kualitas hidup menjadi lebih baik di masa mendatang.
Malam Nuzulul Al Quran 2013 17 Ramadhan 1434 H juga tidak terlepas dari pendapat kontroversial masa lalu.Seperti yang pernah dikisahkan ada diantara para sahabat Nabi yang berpendapat seputar turunnya Al Quran tersebut jatuh tanggal 23, 24 dan seterusnya.Namun balik lagi ditegaskan, bahwa memang tidak ada pernyataan resmi yang datang dari junjungan nabi Muhammad SAW mengenai kapan persis waktunya diturunkannya Al Quran tersebut. Sehingga semua perkataan dan pendapat yang sempat ditulis oleh ulama adalah murni hasil ijtihad dan hanya pendapat para sahabat Nabi Muhammad saja. Perkataan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menyatakan ada sekitar 40 pendapat ulama mengenai Nuzul Qur’an turun.
Ada juga riwayat yang menceritakan bahwa Nabi Muhhammad SAW berkeinginan menyampaikan berita tentang kapan persisnya malam Nuzul Qur’an terjadi. Di tengah perjalanan beliau mendapati dua orang pengikutnya yang sedang bersitegang hebat, maka Nabi memutuskan tidak jadi menyampaikan hal gembira tersebut setelah melihat kejadian tersebut. Demikian halnya memberikan hikmah tersendiri, dengan tidak tersampaikan kabar berita itu oleh Nabi Muhammad, yakni mendorong para umatnya secara tidak langsung untuk senantiasa berikhtiar sungguh-sungguh mencari kapan tepatnya malam Nuzul Qur’an. Agar umat Islam terus bersemangat untuk mencari pahala dan anugerah mulianya malam tersebut. Sebaliknya timbul kekuatiran jika manusia telah mengetahui kepastian malam Nuzul Qur’an sejak dulu, kemungkinan malah menjadikan umat hanya tergantung pada hari itu saja untuk berdoa khusyuk kepada Allah, sementara pada kesempatan lainnya bisa meninggalkan kewajiban ibadahnya. Sikap ini begitu bertolak belakang dengan spirit rahmat bulan ramadhan Sebagai bulan yang melatih kekuatan,ketaatan serta keihlasan hati kita untuk beribadah selama satu bulan penuh.
Sekiranya ayat Al Quran manakah yang diturunkan pada malam hari kejadian itu adalah (QS. Al-Alaq: 1-5) : yaitu “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah Menciptakan, Tuhan menciptakan manusia dari bentuk gumpalan darah. Ketahuilah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran sebuah kalam*, Dia mengajari kepada manusia apa yang seharusnya dilakukan ”. Secara tidak langsung berarti Allah akan mengajarkan umat manusia lewat media tulis dan baca. Sehingga Al Quran menjadi kitab hidayah pedoman ataupun petunjuk bagi seluruh alam raya. Jadi sekiranya terdapat penggambaran tentang hal-hal yang bertalian dengan sejarah, geografi, kedokteran, fisika dan lain sebagainya hanyalah berfungsi sebagai bukti dan penjelasan untuk mencapai kepada satu tujuan kemulian hidayah yang Allah maksud. Maka dari itu, terdapat beberapa syarat agar kita dapat menemukan hidayat yang dimaksud oleh Allah SWT dalam kandungan yang terdapat dalam nilai Al Quran itu sendiri.
Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW resmi menjadi junjungan Rasul tercinta bagi umat manusia di muka bumi ini. Sehingga sepatutnya Malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin seluruh umat muslim dalam mengumandangkan kalam Illahi dengan memperbanyak baca ayat-ayat suci Al Quran. Begitu pentingnya arti malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H dalam mempengaruhi ketaqwaan bersikap umat Islam menggapai makna Nuzul Qur’an. Semoga dengan lebih merujuk Al Qur’an sebagai panutan utama mendorong kualitas hidup menjadi lebih baik di masa mendatang.
Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW resmi menjadi junjungan Rasul tercinta bagi umat manusia di muka bumi ini. Sehingga sepatutnya Malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin seluruh umat muslim dalam mengumandangkan kalam Illahi dengan memperbanyak baca ayat-ayat suci Al Quran. Begitu pentingnya arti malam Nuzul Al Quran 17 Ramadhan 1434 H dalam mempengaruhi ketaqwaan bersikap umat Islam menggapai makna Nuzul Qur’an. Semoga dengan lebih merujuk Al Qur’an sebagai panutan utama mendorong kualitas hidup menjadi lebih baik di masa mendatang.
0 comments on "Pentingnya Malam Nuzul Al-Qu’ran 17 Ramadhan 1434 H"
Posting Komentar